Thursday, September 27, 2012

mudah ditempuh(rpp dan silabus)


Mudah ditempuh(rpp dan silabus).
Mudah ditempuh(rpp dan silabus)

Mudah ditempuh(rpp dan silabus).
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tim PEKERTI-AA PPSP LPP Universitas Sebelas Maret telah berhasil menyusun 3 panduan pengembangan pembelajaran, yaitu:
1. Panduan Pengembangan Kurikulum
2. Panduan Penyusunan Silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
3. Panduan Evaluasi Pembelajaran
Panduan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran mengenai cara pelaksanaan
pengembangan aspek-aspek pembelajaran di program studi / jurusan di lingkungan Universitas Sebelas Maret, namun tidak menutup kemungkinan pemanfaatan panduan-panduan ini untuk Perguruan Tinggi lain maupun lembaga pendidikanlainnya.Masukan, kritik dan saran untuk menyempurnakan panduan di atas sangat diharapkan untuk perbaikan materi panduan ini. Selain menerbitkan 3 panduan tersebut di atas, untuk mengawal pengembangan aspek-aspek pembelajaran, PPSP LPP Universitas Sebelas Maret juga membuka KLINIK PEMBELAJARAN setiap hari Senin – Kamis pada pukul 10.00 s.d. 12.00. Surakarta, Oktober 2007 Tim PEKERTI-AA Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret7

PANDUAN PENYUSUNAN SILABUS
I. PENDAHULUAN
Silabus adalah suatu rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar dari suatu mata kuliah.  Silabus ini merupakan bagian dari kurikulum sebagai penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar.  Dengan demikian pengembangan silabus ini minimal harus mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah yang harus dimiliki oleh peserta didik,bagaimana cara membentuk kompetensi tersebut, dan bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi itu. Silabus ini akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta didik.  Selain itu, juga menerangkan tentangkegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik.  Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.

II. KOMPONEN SILABUS
Menurut para ahli pembuat kurikulum, terdapat banyak macam komponensilabus yang tersusun dalam suatu matrik silabus.  Hal inilah yang harus dicermati dan dipilih oleh suatu institusi dalam mengelompokkan komponen-komponen tersebut.  Setiap institusi berdasarkan kriteria atau standar yang diacu dapat menentukan sendiri komponen apa yang dipilih dan disusun pada matrik dalam menyusun silabus suatu mata kuliah.  Pada prinsipnya semakin rinci silabus akan semakin memudahkan pengajar dalam menjabarkannya ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).  Adapun komponen silabus suatu mata kuliah tersebut di bawah ini.

1. Identitas Mata Kuliah
Identitas mata kuliah dapat meliputi: nama mata kuliah atau blok mata kuliah, kode mata kuliah, bobot mata kuliah, semester , dan mata kuliah prasyarat jika ada.
2. Standar Kompetensi (SK)
Standar Kompetensi adalah seperangkat kompetensi yang dibakukan sebagai hasil belajar materi pokok tertentu dalam satuan Pendidikan, merupakan kompetensi bidang pengembangan dan materi pokok per satuan pendidikan per satu kelas yang harus dicapai peserta didik selama satu semester.
3. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang harus dilatihkan kepada peserta didik sehingga kompetensi dapat diukur dan diamati.  Kompetensi Dasar sebaiknya selalu dilakukan perbaikan dan pengayaan guna memenuhi keinginan pasar.
4. Indikator
Indikator merupakan wujud dari KD yang lebih spesifik, yang merupakan cerminan dari kemampuan peserta didik dalam suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar yang telah dilalui.  Bila serangkaian indikator dalam suatu kompetensi dasar sudah dapat dicapai peserta didik, berarti target KD tersebut sudah terpenuhi.
5. Pengalaman belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan oleh peserta didik dalam berinteraksi dengan bahan ajar.  Pengalaman belajar dikembangkan untuk mencapai KD melalui strategi pembelajaran.  Dengan melakukan pengalaman belajar yang tepat mahasiswa diharapkan dapat mencapai
dan mempunyai kemampuan kognitif, psikomorik, dan afektif yang sekaligus telah mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill).  Oleh karenanya yang membedakan antara perguruan tinggi satu dengan yang lain tercermin pada perbedaan pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa.
6. Materi pokok
Bagian struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian, konsep, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan.
7. Waktu
Merupakan lama waktu dalam menit yang dibutuhkan peserta didik mampu menguasi KD yang telah ditetapkan.
8. Sumber pustaka
Sumber pustaka adalah kumpulan dari referensi yang dirujuk atau yang dianjurkan, sebagai sumber informasi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
9. Penilaian
Penilaian ini berarti serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan informasi; dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan. Dengan adanya berbagai rumusan komponen silabus mata kuliah, maka Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret (LPP UNS) berupaya dan berusaha untuk dapat menyusun matrik silabus mata kuliah atau blok mata kuliah dengan komponen-komponen silabus yang tersusun dalam suatu format seperti terlampir dalam panduan ini.

III. CARA PENYUSUNAN SILABUS
Adapun langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunansilabus suatu mata kuliah atau blok mata kuliah, sebagai berikut:
1. Identifikasi Mata Kuliah atau Blok Mata Kuliah
Tuliskan identitas Program studi, nama mata kuliah atau blok mata kuliah, kode mata kuliah, bobot SKS, semester, dan mata kuliah prasyarat bila ada (bersumber pada kurikulum yang sudah ada).2. Perumusan Standar Kompetensi (SK) Rumuskan Standar Kompetensi (SK) dari setiap mata kuliah yang didasarkan pada tujuan akhir dari mata kuliah tersebut.  Tuliskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (lihat pada lampiran daftar kata kerja operasional).
3. Perumusan Kompetensi Dasar (KD)
a. Jabarkan SK yang telah dirumuskan menjadi beberapa KD untuk memudahkan pencapaian dan pengukukurannya.  Tuliskan dengan kata kerja operasional seperti pada SK yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bila perlu gunakan kata kerja yang paling tinggi tingkatannya dalam ranah yang terkait.
b. Bilamana perlu dan masih dianggap relevan, dapat menambahkan
beberapa KD lagi.
4. Perumusan Indikator
Tuliskan indikator dengan kata kerja operasional, yang merupakan penjabarandari KD.  Kata kerja operasional pada rumusan indikator dapat dirinci sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan dapat ditulis secara terpisah antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.  Perlu diketahui bahwa sangatlah mungkin untuk mencapai satu KD dapat dicapai dengan beberapa indikator.
5. Penentuan Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok/sub pokok bahasan, merupakan materi bahan ajar yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai KD yang telah ditentukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip relevansi, artinya ada kesesuaian antara uraian materi pokok dengan KD yang ingin dicapai.
b. Prinsip konsistensi, artinya ada keajegan antara materi pokok dan uraian materi pokok dengan KD dan SK.
c. Prinsip edukasi, artinya adanya kecukupan materi yang diberikan untuk mencapai KD. Keseluruhan materi pokok yang dijabarkan dari setiap KD, perlu dibuat bagan alur agar runtut dan sistematis dalam pembelajaran.6. Pemilihan Pengalaman Belajar Tuliskan pengalaman belajar dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur dengan mudah.  Pengalaman belajar merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara berurutan untuk mencapai KD.
a. Sebaiknya penentuan urutan langkah pembelajaran diperhatikan, terlebih untuk materi bahasan yang memerlukan prasyarat tertentu.
b. Sebaiknya urutan langkah pembelajaran disusun berdasarkan pendekatan yang bersifat spiral, dari mudah ke yang lebih sukar, dari kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, dan sebaiknya urutan pembelajarannya terstruktur.
c. Sebaiknya rumusan pengalaman belajar memberi inspirasi terhadap metode pembelajaran atau metode mengajar.
7. Alokasi Waktu
Tuliskan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu KD, dengan mempertimbangkan: tingkat kesukaran materi, cakupan materi, frekuensi penggunaan materi, tingkat pentingnya materi yang dipelajari, serta cara penyampaian materi (meliputi kegiatan Tatap muka (T), Praktek (P), Lapangan/ Klinis ( L/K ) dengan ketentuan: T : P : L/K = 1 : 2 : 3).  Artinya bobot 1 SKS apabila dilakukan dengan tatap muka dilaksanakan dengan waktu 60’, untuk Praktek diperlukan waktu 2x 60’, dan bila melalui lapangan/klinis (L/K) perlu waktu 3x 60’.
8. Sumber/Bahan/Alat
Buatlah analisis kebutuhan terhadap sumber pembelajaran, alat dan bahan yang akan digunakan (didasarkan pada relevansi, konsistensi, dan edukuasi). Penulisan sumber pustaka berdasarkan kaidah atau aturan yang telah diakui secara umum.  Adapun yang dimaksud:  a) sumber adalah buku-buku rujukan atau referensi berupa buku teks, jurnal, laporan penelitian atau bahan ajar ainnya; b) alat dan bahan adalah peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik agar SK, KD, indikator-indikator, dan pengalaman belajar yang telah direncanakan dapat berhasil dicapai (didasarkan pada 3E: Ekonomis, Efisien, dan Efektif).9. Penilaian Tentukan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mencapai KD. Sebaiknya penyusunan alat penilaian didasarkan pada indikator indikator yang telah dirumuskan, sehingga alat penilaian tersebut betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur.  Alat penilaian dapat berupa tes lisan atau tertulis, chek list, tagihan yang dapat berupa laporan, resume materi dan lain-lain.
Mudah ditempuh(rpp dan silabus).

Kupas Tuntas Tentang Silabus (cara membuat silabus)

Kupas Tuntas Tentang Silabus (cara membuat silabus)
Kupas Tuntas Tentang Silabus

Kupas Tuntas Tentang Silabus (cara membuat silabus) - Dalam dunia pendidikan, dikenal istilah silabus. Silabus boleh dikatakan sebagai rancangan materi belajar yang disusun oleh setiap guru mata pelajaran. Namun, menyusun silabus sering dianggap sebagai pekerjaan yang sangat sulit. Bahkan, wujudnya pun sukar dibayangkan. Kesulitan ini biasanya dihadapi oleh guru-guru pemula maupun mahasiswa jurusan keguruan. Materi penyusunan silabus sebenarnya diberikan pada materi kuliah untuk pengembangan kurikulum. Namun, masih ada yang kesulitan saat menyusun silabus yang sesuai dengan kebutuhan kurikulum. Lantas, apakah yang dimaksud dengan silabus?

Pengertian Silabus
Silabus merupakan daftar rancangan yang fokus terhadap apa yang harus dipelajari serta penjelasan mengenai cara memilih dan menyusun konten. Jadi, jika seorang pengajar akan memberikan materi pembelajaran, ia harus mempersiapkan silabus agar alur pengajaran peserta didik dapat diketahui secara jelas dan pasti. Silabus pun menentukan kemampuan yang harus dicapai siswa dari materi yang diberikan.
Berdasarkan Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 mengenai Standar Proses, silabus merupakan acuan pengembangan RPP yang memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi atau tema pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, serta sumber belajar.

Perkembangan Silabus Baru
Dalam perkembangannya, silabus mengharuskan adanya unsur pendidikan karakter serta direncanakan untuk dimasukkan sebagai nilai-nilai perilaku yang harus ditanamkan pada setiap siswa. Mengapa harus nilai-nilai perilaku? Jawabannya tentu saja karena karakter berarti nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, konstitusi atau hukum, adat istiadat, serta estetika.Koesoema (2007) dalam bukunya, Pedidikan Karakter, menyatakan bahwa karakter dianggap sama dengan kepribadian. Sebaliknya, kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang berasal dari bentukan-bentukan yang ia terima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa keil, serta bawaan sejak lahir.

Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah sebuah sistem penanaman nilai-nilai perilaku atau karakter pada warga sekolah, yang meliputi pengetahuan, kemauan serta kesadaran, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, serta bangsa sehingga ia dapat menjadi insan yang sempurna atau kamil.

Lantas, apa hubungan pendidikan karakter dengan penyusunan silabus? Karena pendidikan karakter atau penanaman nilai-nilai itu semakin diperjelas pada bagian isi silabus. Seperti yang telah diungkapkan Koesoema mengenai kesamaan makna karakter dan kepribadian, pendidikan karakter pun boleh dikatakan hampir sama dengan mengajarkan kepribadian.
Langkah-Langkah Menyusun Silabus
Berikut ini merupakan langkah-langkah penyusunan silabus yang bisa mempermudah Anda dalam pengerjaannya.
Petakan atau tentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Memilih dan menentukan materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dengan acuan sumber belajar.
Merancang kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran yang telah banyak dipakai. Kemudian, Anda harus membuat proses belajar menjadi semakin menarik guna meningkatkan motivasi belajar siswa.
Agar lebih mudah merancang penilaian, Anda harus menentukan indikator pencapaian.
Susunlah penilaian dengan menyertakan teknik yang digunakan, bentuk instrumen, serta memberikan contoh soal.
Mengalokasikan waktu kegiatan belajar mengajar sesuai materi yang akan disampaikan.
Sertakan atau cantumkan sumber belajar berupa buku, CD, kaset, maupun website.
Menentukan nilai karakter yang harus ditanamkan pada siswa melalui materi yang diberikan.
Manfaat Silabus
Meski sudah dijelas secara sekilas di prolog artikel ini bahwa manfaat silabus agar pembelajaran yang berlangsung lebih terarah sehingga menjadi jelas dan pasti. Namun tak hanya itu saja manfaat silabus. Ada banyak manfaat silabus:
Pedoman pengembangan pembelajaran, seperti untuk pembuatan rencana pembelajaran, untuk pembuatan pengelolaan aktivitas atau kegiatan pembelajaran, dan pengembangan dalam sistem penilaian
Sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, seperti penyusunan rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar.
Pedoman perencanaan pengelolaan kegiatan belajar, baik pengelolaan kegiatan belajar yang dilakukan secara klasikal, kelompok kecil maupun pembelajaran yang dilakukan secara individual.
Pedoman untuk pengembangan sistem penilaian. Ini memang menjadi salah satu peran utama silabus. Ia menjdai pengembang sistem penilaian, jika berbasis kompetensi maka sisem penilaian yang dilakukan harus mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan pembelajaran yang termuat di dalam silabus.
Prinsip Pengembangan Silabus
Silabus dibuat tak lepas dari rangkaian produk untuk pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Karena di dalamnya terdapat garis-garis besar materi yang bakal diajarkan. Maka dalam pengembangannya, silabus memiliki empat prinsip:
1. Ilmiah
Maksud ilmiah bukanlah bahasa yang digunakan di dalam silabus harus bercorak ilmiah. Maksud ilmiah adalah, bahwa materi pelajaran yang dicantumkan di dalam silabus mesti memenuhi kriteria ilmiah. Makanya, di dalam penyusunan silabus diikutsertakan para pakar bidang keilmuan masing-masin bidang studi.
2. Berdasarkan Kebutuhan Siswa
Dalam menyusun silabus sangat diharuskan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik dan psikologis siswa. Makanya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan materi penyajian mesti disesuaikan dengan kondisi siswa. Artinya, materi ajar yang dicantumkan di dalam silabus memang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Sistematis
Penyusunan silabus mesti dilakukan dengan sistematis. Pasalnya, materi ajar yang dicantumkan di dalam silabus umumnya saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Sudah jamak diketauhi dalam penyusunan silabus kerap dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem atau langkah-langkah pemecahan masalah. Makanya, di dalam silabus ada komponen pokok yang terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan materi ajar.
4. Memiliki Relevansi, Konsistensi dan Kesesuaian
Sudah menjadi kesepakatan yang dicantumkan dalam peraturan Depdiknas 2004, dalam penyusunan silabus harus memiliki kesesuaian, keterkaitan dan konsistensi yang sesuai antara standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, pengalaman belajar siswa, sistem penilaian dan sumber bahan ajar.
Silabus dan Kisi-Kisi Penilaian
Di dalam Depdiknas dijelaskan bahwa silabus dan sistem penilaian mesti disusun sesuai dengan prinsip yang orientasinya untuk pencapaian kompetensi. Makanya, silabus dan sistem penilaian dalam suatu mata pelajaran mesti diprogram atau disusun selaras dengan kebutuhan sekolah. Inilah yang menjadi pedoman utama setiap guru.
Dengan pedoman tersebut, guru bisa mengembangkan pembelajaran dan pengorganisasian seluruh komponen yang diharapkan dapat mengubah perilaku siswa. Karena hakikat belajar adalah dapat mengubah perilaku orang yang belajar.
Pada titik inilah, guru bisa mengidentifikasi siswanya, apakah memiliki kemajuan belajar siswa. Sehingga guru bisa menemukan jenis kesulitan belajar siswa dan segera mencari solusinya. Dengan silabus dan sistem penilaian guru bisa melihat ada tindakan umpan balik atau tidak dari materi yang diajarkan.
Ketika Silabus dan RPP Hanya Sekedar Perangkat
Sejatinya, silabus dan kisi-kisi penilaian memiliki hubungan yang sangat erat. Karena bisa membuat guru menjadi termotivasi di dalam mengajar sehingga pendidikan yang dilakukan benar-benar berorientasi pada kompetensi.
Hanya saja, tinggal kemauan para guru untuk memerankan apa yang tertuang di dalam silabus beserta kisi-kisi penilaian. Bila dilihat dari perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tampak sekali apa yang ingin dicapai akan berhasil.
Namun ketika terjun dan melihat ke lapangan, apa yang ditulis ternyata sangat tidak sesuai. Guru mengajar, kebanyakan, tidak mengarah kepada silabus. Ia mengajar sesuai dengan keinginannya. Penilaian terhadap siswa pun jarang dilakukan. Kesannya guru hanya hadir untuk berdiri di kelas dan menjelaskan sekedar memenuhi jam mengajarnya saja.
Inilah yang membuat betapa ironinya pendidikan di negeri ini. Guru mengajar tak mengikuti rambu-rambu yang ditetapkannya sendiri. Padahal, jika benar ia membuat RPP sesuai dengan silabus, maka tak ada keraguan lagi saat siswa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN). Karena sudah dapat diprediksikan keberhasilan siswa tak perlu diragukan lagi.
Bukan tidak mungkin, kecurangan terjadi di dalam dunia pendidikan ketika pelaksanaan Ujian Nasional tak lepas dari kesalahan guru yang mengajar tidak mengacu kepada Silabus dan RPP. Sehingga mau tidak mau, guru pun ikut terlibat dari kecurangan saat Ujian Nasional (UN) dilaksanakan. Sehingga tidak ada lagi integritas seorang guru di dalam mendidik.
Proses ini sejatinya bisa diatasi, jika guru dalam menyusun RPP yang merujuk kepada silabus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Jika membutuhkan alat, maka guru mengusahakannya dengan cara sederhana, namun tak lepas dari rujukan RPP dan Silabus.
Namun jika guru langsung menyerah ketika ada kesulitan dalam menyempurnakan pembelajaran agar siswa bisa memahami materi, maka inilah yang menjadi masalah baru. Inilah yang membuat guru dalam proses mengajarnya hanya berdiri di kelas dan menjelaskan sekedarnya saja. Selalu menjadi alasannya, ketidakadaan alat pendukung untuk pencapaian target pembelajaran yang telah disusunnya di dalam RPP yang merujuk kepada silabus. 
Kupas Tuntas Tentang Silabus (cara membuat silabus)

Cara mudah membuat RPP dan Silabus yang kreatif (cara membuat silabus)

Cara mudah membuat RPP dan Silabus yang kreatif (cara membuat silabus)
 (cara membuat silabus)

Cara mudah membuat RPP dan Silabus yang kreatif (cara membuat silabus) - Guru dan rencana pembelajaran adalah bagaikan dua orang sahabat yang selalu bersama yang  tidak terpisahkan. Guru yang sudah baik cara mengajarnya akan semakin baik dalam mengajar jika ditangan dan pikirannya sudah tertera peta yang berbentuk tulisan RPP. Saya pribadi pernah merasakan dahulu bahwa RPP seperti penghalang kreativitas yang membuat selera mengajar menjadi turun hanya karena mesti menulis dan menuangkan ide kreativitas dalam lembar kertas yang pastinya menyita waktu. Pertanyaan terbesar saat guru membuat Silabus dan RPP, kenapa saya harus menulis hal yang saya sdh hafal diluar kepala? Dalam kegiatan PLPG diri saya disegarkan kembali mengenai pentingnya RPP dan hubungannya dengan kualitas pengejaran seorang guru.
Saat PLPG guru kelas 4 sampai 6 pun akan diminta buat RPP tematik, jadi guru kelas atas & guru kelas bawah sama-sama membuat RPP tematik dan RPP mata pelajaran. Kebiasaan membuat RPP sendiri sangat berguna di PLPG setiap 10 guru akan dibimbing 1 dosen, benar-benar saat untuk merefresh diri sebagai guru. Saat yang sama RPP yang dibuat juga berguna untuk digunakan saat mikro teaching di PLPG.
Banyak hal yang menjadi fakta dan kendala bagi guru di lapangan mengenai RPP ini, antara lain
  • Dalam membuat RPP, guru kerap hanya bergantung pada contoh yang ia dapat dari orang lain dan ditiru mentah-mentah padahal yang tahu murid sendiri yaa kita sendiri bukan orang lain. Jadi meniru boleh asal disesuaikan dengan kondisi murid kita sendiri.
  • Soal RPP, guru sering pusing sama formatnya, padahal jauh lebih penting substansinya. Mengejar format RPP yang benar tanpa pertimbangkan apakah isinya bisa diterapkan atau tdk cuma akan membuat frustasi
  • Di RPP tujuan pembelajarannya ‘anak bisa memperagakan’ eeeh di kelas gurunya malah ceramah, yaa tidak nyambung
Hal diatas menjadi bukti bahwa kemauan mencoba hal yang baru serta keinginan untuk selalu berusaha professional belum menjadi ‘jiwa’ yang ada didalam diri guru-guru sekarang ini. Untuk itu beberapa hal dibawah ini akan membantu anda menyegarkan pengertian kembali mengenai RPP sebagai perangkat pembelajaran.
  • RPP menggambarkan prosedur, struktur organisasi pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditetapkan dalam standar isi & dijabarkan dalam silabus
  • Susun indikator dalam RPP guru mesti melibatkan 3 aspek (kognitif, afektif, psikomotorik) dan tidak mesti semua supaya malah tidak mengada-ada
  • Lingkup RPP; untuk 1 pertemuan atau lebih
  • Standar khusus RPP: guru mesti tulis model  dan pendekatan strategi pembelajarannya
  • RPP berisi kegiatan2 yang terstruktur, tanpa itu dijamin kelas berantakan
  • Langsung mengajar tanpa RPP boleh saja, asal guru sudah mengerti & mendokumentasikan skenario pembelajaran 1 tahun
  • Standar khusus RPP; ada langkah-langkah awal, inti, akhir serta disertakan jenis penilaiannya
  • RPP yang baik itu jelas, siapapun yang mengajarkan akan bisa membaca dan melakukan karena didalamnya dipaparkan tahap demi tahap (proses)
Langkah langkah dalam membuat RPP dan Silabus yang kreatif;
  • Pertahankan standar kompetensi dan kompetensi dasar, lalu usahakan untuk membuat indikator yang kreatif.
  • Ciri-ciri indikator yang kreatif adalah ia berorientasi pada produk yang akan dibuat oleh siswa. Misalnya siswa membuat jurnal, poster, presentasi singkat serta banyak lagi jenis penugasan yang kreatif dan memaksa siswa mempreaktekan berpikir tingkat tinggi.
  • mulai sekarang jadikan buku teks sebagai mitra dan bukan satu-satunya rujukan, banyak sekali RPP yang ujung-ujungnya meminta anak mengerjakan soal yang ada di LKS atau buku teks. Padahal ini saatnya menjadikan buku teks sebagai acuan teori, soal bentuk penugasan semakin kreatif guru maka semakin senang dan tertantang siswa untuk mengerjakan yang terbaik.
Workshop RPP dan Silabus pembelajaran yang saya ikuti di PLPG  benar-benar membukakan mata saya kembali terhadap bagaimana semestinya guru memandang RPP. Mengakhiri tulisan ini saya bisa menyimpulkan bahwa prinsip sukses membuat RPP; guru mesti menutup mata pada contoh RPP yang dipunyai berlembar-lembar di laptop, yuk coba sendiri dulu.
Cara mudah membuat RPP dan Silabus yang kreatif (cara membuat silabus)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India